REBUT PELUANG PASAR DI WILAYAH SUBANG DAN INDRAMAYU

Bulan Desember di penghujung tahun 2011, tim Telkomsel Regional Jawa Barat yang dikomandoi oleh GM Sales & Customer Service (SCS) dan GM Network Operation (NO) melakukan perjalanan kearah pantai utara wilayah Jawa Barat yaitu menyisiri kabupaten Subang dan Kabupaten Indramayu. Tujuan kegiatan ini antara lain melihat secara langsung ketersediaan distribusi produk dan potensi peluang pasar yang masih dapat dikembangkan.

Wilayah Kabupaten Subang memiliki 30 Kecamatan dan Indramayu 31 Kecamatan. Kedua wilayah ini merupakan jalur utama pantura. Kabupaten Subang dilintasi jalur alternatif Sadang- Cikamurang, yang melintas di tengah wilayah Kabupaten Subang dan menghubungkan Sadang Kabupaten Purwakarta dengan Tomo Kabupaten Sumedang. Sedangkan jalur pantura Indramayu mulai dari ruas Partol, Lohbener, Jatibarang, Sukagumiwang. Penduduk Subang dan Indramayu rata rata mempunyai mata pencarian sebagai petani, nelayan, pedagang, buruh dan TKI.

Dalam konsep pemasaran, dikenal 4P yaitu: Product, Price, Placement, and Promotion. Kaitannya dengan distribusi produk adalah placement. Dimana produk akan ditempatkan, ditawarkan dan  mudah ditemukan.

Regional Jawa Barat terdiri dari 3 (tiga) Branch yakni Bandung, Tasikmalaya dan Cirebon. Kabupaten Subang dan Indramayu merupakan wilayah Branch Cirebon yang digerakkan oleh tim Sales Operation Support (SOO) Indramayu. Sistem clustering yang sudah di righsizing cluster sejak 1 Desember 2011 terasa memudahkan bagi para mitra outlet dalam melakukan penjualan sehingga mereka tidak takut lagi terjadi pelanggaran atau cross cluster. Hingga awal bulan Desember 2011 SOO Indramayu memiliki ± 4.000 outlet binaan yang bernaung dibawah  kepemilikan 2 dealer resmi.

Rangkaian perjalanan Jelajah Outlet Pantura (JOP) dimulai dari kantor Telkomsel Regional Jawa Barat No 707 Bandung pada pukul 10.00 wib hari Selasa tanggal 6 Desember 2011 dan berakhir  9 Desember 2011. Diikuti oleh para Management SCS, NO, dan Mitra Outlet cluster Subang – Indramayu.

Merupakan dambaan bagi setiap pebisnis berada pada lokasi atau pasar yang tidak memiliki pesaing. Namun saat ini sulit bagi para operator seluler, lahan distribusi produk semakin sempet karena para kompetitor semakin agresif dalam penawaran produknya. Disamping itu penawaran harga dan tarif yang kompetitif semakin mempertajam persaingan merebut pangsa pasar.

Merebut wilayah distribusi produk yang sudah diungguli terlebih dahulu oleh produk kompetitor bukanlah perkara yang mudah. Apalagi kompetitor di Subang dan Indramayu menerapkan system due date payment dan konsinyasi kepada para mitra outletnya. Subang dan Indramayu adalah wilayah kantong TKI, yang mana penduduknya sangat membutuhkan saluran komunikasi Internasional. Tarif SLI “murah” yang ditawarkan kompetitor menjadi sesuatu yang diminati oleh penduduk setempat. 

Strategi distibusi produk yang dilakukan Telkomsel Regional Jawa Barat salah satunya adalah memasuki sisi emosi dan perasaan para mitra outlet. Menciptakan  strategi informasi produk agar mampu melampui manfaat fungsional dan rasional. Management mulai dari General Manager, Branch Manager hingga para Sales Operation Support fokus pada keunggulan produk serta menggali pengalaman mitra outlet dalam melakukan penjulan produk. Memberikan apresiasi kepada para mitra outlet yang berprestasi, melakukan pendekatan ke sekolah sekolah dengan memberikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR).

Kepuasan akan tercapai apabila manfaat produk sudah terasa oleh pelanggan. Tentu saja dukungan jaringan yang berkualitas adalah salah satu faktornya. Untuk itu, pada kesempatan perjalanan JOP ini tim NO Jabar juga memperoleh gambaran atas kekuatan sinyal sepanjang wilayah yang dilalui.

Perjalanan JOP mengantarkan pada kesimpulan bahwa kondisi pasar  telah dapat diketahui melalui perbandingan kekuatan dan kelemahan dengan kompetitor. Peluang merebut pasar disusun dalam sebuah strategi inovasi produk dan pendekatan persuasive kepada end user (pelanggan). Kualitas jaringan sebagai faktor pendukung untuk mencapai kepuasan pelanggan.  Dan yang paling utama adalah bagaimana supaya tim Telkomsel dan para  mitra outlet  dapat beradaptasi . Mengutip kata kata Charles Darwin, “Bukan yang terkuatlah yang akan bertahan, tetapi yang dapat beradaptasilah yang akan bertahan”